Sabtu, 20 Maret 2010
Bunga anggrek memang sangat tepat jika dikatakan sebagai bunga yang memiliki kecantikan yang unik, apalagi ditambah dengan nuansa ungunya, maka bunga ini menjadi semakin indah. Karena itulah bunga ini sangat populer dan banyak orang yang ingin memilikinya. Tidak hanya pecinta bunga saja yang mengetahui bunga yang satu ini, tapi semua orang pasti sudah tahu yang namanya bunga anggrek.
Yang membuat kita menjadi tertarik dengan bunga anggrek, pasti karena bunganya yang indah dan sangat bervariasi. Biasanya anggrek dijual sebagai tanaman pot atau sebagai bunga potong. Di Indonesia sendiri jenis bunga anggrek sudah sangat banyak dan salah satunya yang berwarna ungu ini.
Anggrek sering digunakan sebagai simbol dari rasa cinta, kemewahan dan keindahan. Tapi tidak hanya itu saja, anggrek pun mempunyai peranan penting dalam tehnik pengobatan dan bahan ramu-ramuan. Bahkan sempat dipercaya sebagai bahan baku utama pembuatan ramuan cinta, tapi pada masa tertentu saja.
Itulah sebabnya, bunga anggrek menjadi bunga yang sering dicari-cari banyak orang. Tapi kita juga harus memperhatikan bagaimana perawatannya, yaitu sebagai berikut :
1. Cahaya
Anggrek membutuhkan cahaya matahari untuk hidup, tapi juga tidak boleh terlalu banyak. Yang paling baik adalah cahaya matahari dari timur, ketika matahari akan terbit. Tapi siang yang terlalu panjang dan terik tidak baik bagi anggrek karena daunya bisa cepat layu. Tapi tentunya, lebih baik bila menjelang tengah hari anggrek dipindahkan ke tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung, atau tempat yang lebih teduh. Sebetulnya tiap jenis anggrek memiliki kebutuhan cahaya sendiri-sendiri.
2. Kelembaban
Kebanyakan anggrek menyukai kelembaban. Bagi pecinta anggrek di Indonesia, hal ini tentu tidak menjadi masalah, karena Indonesia adalah negara tropis yang lembab. Tetapi bagi mereka yang tinggal di Tiongkok Utara, udara cukup kering, terutama pada musim dingin. Karena itu mereka disarankan untuk menaruh seember air di dekat anggrek-anggrek mereka, sehingga air bisa menguap dan melembabkan anggrek.
3. Pengairan
Paling baik, anggrek disiram pada pagi hari, sehingga air sudah menguap pada saat malam tiba. Akar yang tergenang air bisa membusuk, sehingga anggrek menjadi layu atau mati. Karena itu, pot yang digunakan harus memiliki pori-pori air. Air yang paling baik untuk menyiram anggrek adalah air hujan, karena telah bercampur dengan debu dan materi-materi organik.
Air keran tidak terlalu baik, terutama air keran yang banyak mengandung kaporit. Bila air keran akan digunakan, lebih baik didiamkan dulu selama beberapa saat sehingga kaporitnya mengendap. Yang perlu diingat adalah jangan menyiram anggrek dengan air yang terlalu dingin.
Penyiraman anggrek tidak perlu dilakukan terlalu sering. 5-10 hari sekali bisa disiram, tergantung dari jenis anggrek. Yang pasti, ketika disiram, medium tempat akar anggrek tumbuh harus dalam keadaan benar-benar kering.
4. Temperatur
Bagi orang Indonesia, suhu udara mungkin tidak menjadi masalah, karena suhu di Indonesia rata-rata selalu sama. Di Tiongkok, anggrek harus dirawat di dalam rumah yang menggunakan pemanas pada musim dingin. Rata-rata anggrek tidak tahan udara yang lebih dari 33 derajat Celcius atau di bawah 15 derajat Celcius. Karena itu, jangan biarkan anggrek Anda ditempatkan di tempat yang terlalu panas.
5. Pemberian pupuk
Pilihlah pupuk yang mengandung potassium untuk perkembangan bunga dan buah, fosfor untuk produksi bunga, dan nitogren untuk pertumbuhan tanaman. Tentang banyaknya pemakaian pupuk dan seringnya, semua tergantung dari keadaan tanaman yang baru dibeli. Tanyakan kepada penjual, jumlah dan seringnya pupuk yang dipakai karena semua anggrek berbeda-beda. Penjual anggrek juga biasanya menjual pupuk yang direkomendasikan.
6. Pemindahan pot
Setiap anggrek harus dipindah dari potnya setiap satu setengah sampai dua tahun sekali. Karena mungkin anggrek tersebut sudah tumbuh terlalu besar sehingga potnya terlalu kecil untuk menampung kebutuhan akar-akar yang sudah berkembang. Selain itu, akar anggrek juga harus dibersihkan dari akar-akar yang sudah mati.
Pot yang lama masih bisa dipakai, setelah dibersihkan. Semua ini tentu harus dilakukan dengan hati-hati dan tanyalah kepada penjual anggrek atau toko tanaman tentang prosedur. Tetapi ingatlah, anggrek suka berada di pot yang agak ketat, karena bila potnya terlalu besar, sebagian besar energi akan digunakan untuk menumbuhkan akar.
Juga jangan asal pindah ke pot yang baru. Pemindahan pot dilakukan bila memang anggrek sudah terlalu besar, atau bila ditemukan air menggenang yang bisa membusukkan akar. Bila tidak ditemukan alasan-alasan untuk memindah ke pot yang baru, biarkan anggrek hidup di potnya mungkin setahun lagi.
Semoga tips-tips ini dapat membantu Anda, selamat mencoba.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar